Bikin Artikel AI : Mengabaikan Hak Cipta dan Etika

content is the king, content creator

Berita dari Republika, “Sering Pakai AI? Google Ingatkan Soal Etika dan Hak Paten“. Cukup menarik untuk disimak dan dipadankan dengan realitas sebenarnya.

Sebuah artikel generator dapat membuat ribuan artikel hanya dalam waktu yang sekejap, apalagi dibantu dengan AI, artikel ini akan sangat unik. Jika kita periksa dengan seksama, konten hasil generate artikel ini sebenarnya adalah cuplikan – cuplikan artikel yang sudah ada sebelumnya, yang sudah dipelajari oleh AI dan dibuat menjadi artikel baru.

Hal itulah yang di ungkap oleh Google, bahwa sebenarnya konten artikel yang dibuat tersebut bukan benar – benar hasil karya sendiri, tetapi hasil karya orang lain yang dimodifikasi dan digabung – gabung dengan artikel lain. Google mengingatkan bahwa ada kemungkinan artikel yang dibuat ini terkait dengan hak cipta yang sudah ada. Jika pun tidak ada hak ciptanya, maka ada kemungkinan bermasalah dengan etika.

Bagaimanapun artikel hasil AI bukanlah hasil karya kita, tetapi kita klaim sebagai hasil karya kita, padahal itu adalah hasil karya orang lain yang dimodifikasi. Etikanya dimana?

Membuat artikel lewat AI, hanyalah cara instan untuk membuat konten, cara instan agar lebih dikenal oleh search engine (dalam hal ini Google) sesuai dengan kata kunci yang diinginkan. Hal ini terkait dengan bisnis dan SEO (Search Engine Optimation) yang ingin dikejar tetapi dengan mengabaikan hak cipta dan mengabaikan etika.

Google sendiri sudah menyadari, bahwa banyak orang yang menggunakan article generator dan AI untuk membuat posisinya di mesin pencari semakin baik. Google sudah memperbaiki algoritmanya agar artikel – artikel yang “tidak original” ini agar minggir dari mesin pencarinya.

Tetapi masih saja banyak orang yang melakukan hal yang sama untuk “menipu” Google dan mesin pencari lainnya dengan menerbitkan artikel yang tidak original hasil kerja article generator yang dibantu AI.

Para penyedia jasa SEO dan sejenisnya banyak yang menawarkan cara instan kepada calon clientnya untuk mendapatkan posisi pertama di search engine dengan membuatkan ratusan bahkan ribuan artikel agar terindeks Google. Padahal cara ini sudah tidak efektif lagi, sudah “disisihkan” Google dari mesin pencarinya. Hal ini berkaitan dengan hak cipta dan etika konten yang disinyalir sudah diabaikan oleh para pembuat konten (content creator).

Bikin Artikel AI : Mengabaikan Hak Cipta dan Etika
Bagikan kami!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas