Sisa marketplace di Indonesia, kebanyakan dikuasai asing

daftar marketplace

Setelah bukalapak memutuskan untuk mundur dari dunia marketplace di Indonesia untuk kemudian fokus ke produk non fisik, marketplace – marketplace di Indonesia kini kebanyakan dikuasai asing.

Sebut saja shopee, marketplace terbesar di Indonesia ini dimiliki SEA limited asal Singapura yang didirikan tahun 2015. Keunggulan shopee terletak pada integrasinya dengan jasa kirim yang membuat efisiensi tinggi pada biaya pengiriman, bahkan berani memberikan promo gratis ongkir secara kontinyu.

Tokopedia didirikan tahun 2009, murni oleh orang – orang Indonesia, tetapi kemudian merger dengan sejumlah perusahaan teknologi lain. Sehingga sekarang ini pemilik terbesarnya adalah Tiktok dari Tiongkok. Karena support dari Tiktok ini juga, tokopedia masih menjadi salah satu pilihan konsumen dalam mencari produk yang diinginkan.

Beralih ke Lazada, Lazada sejak awal adalah perusahaan asing yang didirikan oleh Rocket Internet pada tahun 2012, saat ini beroperasi di 6 negara asia tenggara. Saat ini lazada dimiliki oleh Alibaba group dari Tiongkok. lazada inilah yang mempelopori pembayaran COD melalui marketplace sehingga diikuti marketplace – marketplace lain sebagai metode pembayaran paling populer.

Blibli didirikan Group Djarum pada 2011, dengan fokus bisnis Business to Customer (B2C). Blibli ini nampaknya kurang bisa bersaing dengan marketplace – marketplace yang sudah disebutkan di atas. Mungkin kalau bukan dimiliki Jarum, blibli sudah menjadi bukalapak kedua. Saat ini, blibli menjadi satu – satunya marketplace yang 100% dimiliki orang Indonesia.

Dulu sempat ada elevenia, marketplace asal korea yang tidak bertahan lama karena kalah bersaing. Juga ada blanja yang dibesut oleh Telkom bekerja sama dengan e-Bay tetapi resmi tutup pada 2020. Tercatat lagi ada Rakuten yang tidak bertahan lama dan tutup meskipun mendapat dukungan dari MNC Group.

Matahari Mall tidak sepenuhnya tutup, tetapi lebih memilih merubah model bisnisnya seperti bukalapak, hanya menjual produk sendiri. Begitu juga toko bagus yang direbranding menjadi OLX.

JD.ID juga bernasib sama, tidak mampu bersaing dengan kerasnya ekosistem marketplace di Indonesia. Padahal di negara asalnya JD merupakan perusahaan besar. Masih ada beberapa marketplace lain yang justru layu sebelum berkembang, misalnya Qlapa, Cipika, Multiply.

Apakah akan muncul marketplace lagi? atau malah marketplace yang ada tumbang? hanya waktu yang menjawab. Dunia markeptplace masih bergerak menuju keseimbangan, dimana nanti hanya pemain – pemain kuat dan stabil yang akan bertahan.

Klik untuk menilai!
[Total: 0 Rata-rata: 0]
Sisa marketplace di Indonesia, kebanyakan dikuasai asing
Bagikan kami!
Kembali ke Atas