Situs berita rujukan Netizen ternyata bukan detik, kompas dan lainnya

berita media sosial, youtuber,tiktoker, selebgram,facebooker


Sudah banyak dibahas sebelumnya, bahwa perilaku netizen, terutama GenZ, dalam mendapatkan informasi sangat berbeda dari generasi sebelumnya, minimal orang tuanya.

Jika dulu para orang tua GenZ mencari berita, rujukannya adalah koran cetak, jika ingin in depth news, mereka mencari majalah. Tetapi kemudian dengan penetrasi internet, berubah ke situs – situs khusus berita, semisal detik.com atau koran cetak yang bertransformasi menjadi media online seperti kompas.com. tempo.co, jawapos.com dan sejenisnya.

Nah, ketika melihat perilaku netizen sekarang, kami mencoba melakukan penelusuran di Google Search. Kenapa di Google Search? Karena hasil pencarian Google Search adalah cermin apa yang dicari dan diminta oleh netizen. Kami menelusuri dengan kata kunci “berita mojokerto hari ini”.

Hasilnya cukup mencengangkan, dari halaman pertama dan seterusnya, kami tidak menemukan situs – situs berita sebagai hasil yang dominan. Justru yang muncul adalah berita – berita video pendek yang berasal dari tiktok, youtube dan instagram.

Hal ini sejalan dengan artikel di Kompas, Google mengklaim, 110 juta orang dewasa atau 40 persen dari penduduk Indonesia menonton video di Youtube per hari. Fitur ”Shorts” atau video berdurasi pendek dengan format vertikal paling banyak disukai oleh warganet Indonesia yang berlatar belakang generasi Z.
Artikel Econo Channel UNJ juga menyebutkan, Generasi milenial dan generasi Z pada saat ini, lebih tertarik dengan konten video, dibandingkan foto atau tulisan.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsumsi konten video dan masih digemarinya konten tulis digital. Semua berita maupun tren, selalu diabadikan oleh orang-orang dari berbagai kalangan melalui media video dan disebarluaskan ke berbagai platform media sosial. Generasi milenial dan generasi Z lebih tertarik dengan berita maupun tren yang tersebar melalui video karena kecepatan akses, ketergantungan pada media sosial, dan kompetisi antara platform streaming video.

Teknologi dan perkembangan kecepatan akses memudahkan mereka untuk mengakses dan menonton konten video secara mudah di berbagai platform, seperti YouTube, TikTok, dan lainnya. Selain itu, platform media sosial memungkinkan mereka untuk menemukan dan menonton konten video yang menarik, seperti video hiburan, ulasan makanan, olahraga, dan kecantikan. Fitur “shorts” atau video berdurasi pendek dengan format vertikal juga paling banyak disukai oleh warganet Indonesia yang berlatar belakang generasi Z. Konten “racun” atau video yang menarik dan mengarah perilaku konsumtif remaja dalam belanja online juga menjadi tren di media sosial TikTok.

Milenial dan GenZ yang medominasi netizen saat ini membawa tren baru ke arah audio visual, bukan audio saja atau visual saja. Mereka lebih suka berita pendek, padat dan singkat yang disertai visual yang jelas.

Klik untuk menilai!
[Total: 0 Rata-rata: 0]
Situs berita rujukan Netizen ternyata bukan detik, kompas dan lainnya
Bagikan kami!

Satu tanggapan pada “Situs berita rujukan Netizen ternyata bukan detik, kompas dan lainnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas