Menyimak berita di detik.com tentang operator telekomunikasi yang “terganggu” dengan kehadiran RT/RW net dan membandingkan dengan realitas di lapangan, realitas di kampung – kampung.
Para operator telekomunikasi “resmi” sangat terganggu dengan RT/RW net ini karena disamping tidak berijin dan tidak resmi, RT/RW net ini jelas menggannggu pasar mereka, karena tidak bisa menjual langsung ke konsumen, secara harga, konsumen lebih memilih RT/RW net yang jelas lebih murah.
Operator telekomunikasi memang menang secara kualitas dan ada jaminan kualitas, tetapi harganya yang masih “sangat tinggi” tidak terjangkau masyarakat yang hanya menggunakan nya untuk media sosial.
Dalam realitas sehari – hari, di kampung – kampung, justru kehadiran RT/RW net ini sangat membantu masyarakat yang ingin melek “internet” tetapi dengan budget minimalis. Hanya dengan 2.000 rupiah, mereka bisa mengakses internet sehari penuh. Masyarakat tidak terlalu peduli dengan kecepatan, karena kebutuhan mereka hanya media sosial dan komunikasi whatsapp yang tidak butuh bandwidth tinggi.
Buat apa beli mahal kalau yang murah sudah cukup? Mungkin itulah alasan mengapa RT/RW net ini masih sangat eksis dan mengalahkan operator telekomunikasi yang resmi. Jika misalnya operator resmi bisa menyamai harga RT/RW net, mungkin saja masyarakat akan pindah ke operator resmi. Tetapi kenyataannya? Harga yang diterapkan operator resmi masih sangat tinggi, wajar saja masyarakat tidak mau beralih ke yang resmi.
Justru kehadiran RT/RW net ini ikut menyebarkan penetrasi internet ke seluruh masyarakat dengan harga terjangkau, membantu pemerintah agar rakyatnya melek internet. Bukan malah dianggap “ilegal” sehingga harus diberantas.
mestinya, operator resmi introspeksi, kenapa sampai kalah sama yang “remeh” berupa RT/RW net? Padahal secara modal dan sumber daya mereka jauh lebih kuat dari pada RT/RW net ini.
Sehingga kalau RT/RW net ini dianggap ancaman, ancaman bagi siapa? Ibarat gajah yang terancam akan keberadaan semut. Apakah logis? Harusnya operator resmi yang introspeksi, jika perlu, turunkan harga sampai sama dengan RT/RW net, pasti masyarakat akan memilih operator resmi.
Jika memungkinkan, justru sinergi antara operator resmi dan RT/RW net akan jauh lebih baik. Kerja sama yang saling menguntungkan untuk lebih menyebarkan internet ke seluruh rakyat Indonesia. Bukan malah menganggapnya sebagai pesaing, apalagi ancaman.