Membaca artikel di tempo.co tentang website judol yang sudah diberantas tapi balik lagi dan balik lagi, ditambah lagi berita dari okezone yang mengungkap tentang sebuah penginapan yang dijadikan sarang prostitusi online. 2 berita ini seolah menjadi konsumsi sehari – hari yang tiada putusnya.
Memberantas judi dan prostitusi seperti memberantas perilaku negatif yang sudah ada sejak yang namanya manusia hadir di bumi. Judi dan prostitusi sudah ada sejak manusia ada, hanya bentuk dan modelnya saja yang terus berubah seiring perkembangan jaman dan kreatifitas negatif manusia yang selalu mencari celah.
Agama dan kepercayaan yang juga hadir sejak manusia ada sudah memberikan aturan dan rambu – rambu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, tetapi manusia memang ditakdirkan untuk memiliki 2 sisi yang saling bertolak belakang. 1 sisi jadi malaikat dan sisi lain sebagai setan.
Sisi setan inilah yang selalu menghembuskan aura dan pikiran negatif, termasuk judi dan prostitusi, bahkan sampai saat ini. Judi dan prostitusi saat ini berubah mengikuti perkembangan dunia digital, mereka bertransformasi menjadi daring. Judi dan prostitusi ini juga berusaha mengelabui pihak – pihak yang ingin memberantasnya dengan berbagai macam cara.
Aparat sendiri mungkin juga sudah sangat capek untuk memberantas judi dan prostitusi ini, karena memang setelah diberantas di satu tempat, akan muncul di tempat lain. Satu modus dihentikan, modus lain muncul dengan wajah baru.
Makanya beberapa tahun lalu, judi dan prostitusi ini sempat dilegalkan dengan memberikan saluran khusus, hal ini dimaksudkan orang orang yang maniak judi atau prostitusi mendapatkan saluran dan tidak sembunyi – sembunyi lagi. Bermunculan lah pulau pulau judi, bermunculan pula kompleks – kompleks lokalisasi sebagai respon atas kebijakan legalisasi judi dan prostitusi.
Tetapi apakah dengan melegalkan tersebut masalah menjadi selesai? Ternyata tidak, judi dan lokalisasi makin meraja lela sehingga kebijakan itu ditinjau lagi dan satu persatu di tutup atas nama peraturan.
Karena merupakan kejahatan klasik dan turun temurun, judi dan prostitusi mungkin tidak akan bisa diberantas, yang bisa adalah mengurangi, terutama dampaknya terhadap sumber daya manusia ke depan. Bagaimana pun, judi dan prostitusi sangat buruk efeknya terhadap generasi mendatang yang digadang – gadang sebagai penerus masa depan.
Semoga langkah polisi mengungkap kejahatan judi dan prostitusi yang memanfaatkan media online ini akan terus berlanjut, walaupun tidak bisa mengungkap semua, tapi minimal bisa sebagian besar bisa diberantas.