Di saat penetrasi media sosial begitu masif, ternyata masih ada yang menawarkan langganan newsletter. Newsletter adalah email langganan untuk informasi terbaru dari sebuah situs atau brand tertentu.
Dulu, banyak sekali situs yang menawarkan newsletter agar tetap terhubung dengan penggemar atau pelanggan karena memang sarana email adalah satu – satunya cara terbaik saat itu. Bahkan di saat yang sama, Email group seperti Yahoo Groups menjadi sangat populer.
Tetapi saat ini eranya sudah berbeda, siapa yang mau baca email saat ini? Email hanya digunakan untuk hal – hal penting saja yang tidak bisa dilakukan melalui media sosial. Kirim file (besar) adalah salah satu fungsi email yang masih berfungsi saat ini disamping untuk korespondensi formal antar lembaga.
Orang – orang lebih suka dengan media sosial. Brand – brand besar selalu membuka saluran media sosial di facebook, x atau instagram untuk lebih dekat dengan penggemar atau konsumen, informasi diberikan lewat media sosial yang lebih terbuka dan disukai generasi saat ini. Untuk komunikasi, mereka lebih suka lewat whatsapp atau aplikasi sejenis yang lebih interaktif dan dapat di program agar menjawab secara otomatis.
Jadi kenapa masih ada yang menawarkan newsletter untuk ‘stay connected’ dengan kustomernya? Ini yang sulit dijawab. Efektifitas newsletter yang rendah tetap saja dipakai untuk komunikasi dan memberikan informasi kemungkinan karena untuk menjangkau ‘orang – orang lama’ yang masih belum mau berpindah ke media sosial.
Kami sendiri masih berlangganan newsletter ini untuk beberapa topik teknologi, tetapi jika newsletter ini ternyata hanya dipakai sebagai sarana promosi, kami tidak segan – segan untuk unsubscribe. Sejauh ini, newsletter yang dikirim ke email kami masih sangat relevan dengan informasi yang kami butuhkan, sehingga dengan senang hati kami masih berlangganan newsletter ini.
Dengan pengalaman ini, jelas sekali, jika newsletter berisi konten – konten bermanfaat, maka akan masih banyak orang yang memanfaatkannya, dibaca disaat senggang, disimak jika judulnya menarik, newsletter masih memiliki keunikan sendiri, minimal bagi penggemarnya.
Satu tanggapan pada “Newsletter, apakah masih ada yang minat?”