Facebook Marketplace sudah lama diluncurkan, hal ini mengikuti booming marketplace yang bermunculan di mana-mana. Tetapi fitur – fitur marketplace secara umum, tidak ada di facebook marketplace yang beredar di Indonesia.
Jika di luar negeri, facebook marketplace memiliki fitur – fitur lengkap layaknya marketplace secara umum, tetapi di Indonesia, facebook marketplace nampaknya hanya sekedar “display produk”. Untuk proses selanjutnya harus dilakukan manual antara penjual dan pembeli.
Hal ini kemungkinan terjadi karena regulasi di Indonesia yang tidak memungkinkan facebook marketplace berfungsi maksimal. Hal yang sama yang terjadi kepada Tiktok Shop yang sempat berhenti beroperasi karena kendala regulasi.
Kembali ke pertanyaan, Akankah masih relevan? Untuk menjawab tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu beberapa pertimbangan yang menyeluruh dan tergantung sudut pandang.
Tidak relevan jika….
- Fiturnya tidak lengkap, tidak selengkap marketplace lain
- Masih belum ada etalase untuk setiap penjual, sehingga pembeli tidak bisa membeli beberapa barang dari seller yang sama
- Facebook tidak berusaha untuk menyesuaikan dengan regulasi yang ada di Indonesia
Masih relevan jika….
- Facebook marketplace memang tidak ditujukan untuk jual beli secara langsung
- Perilaku masyarakat Indonesia yang lebih senang “bicara dulu” dengan penjual sebelum memutuskan untuk beli barang, bahkan sangat senang jika dapat menawar harga
- Facebook marketplace lebih cocok untuk penjual yang ingin menyasar konsumen lokal, konsumen yang minta COD dengan ketemu tatap muka.
Itulah sedikit gambaran tentang Facebook Marketplace, mungkin didesain untuk menyesuaikan regulasi di Indonesia saja dan perilaku konsumen di Indonesia memang masih cenderung berbelanja seperti di pasar tradisional.
Bahkan ada konsumen Indonesia yang masih belum percaya dengan marketplace semacam Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, Lazada dan sebagainya, sehingga lebih cenderung memilih untuk belanja di Facebook Marketplace.
Dengan kondisi seperti ini, penulis lebih cenderung untuk berpendapat bahwa justru Facebook Marketplace lah yang paling sesuai dengan perilaku masyarakat Indonesia, dengan segala kekurangannya. Marketplace secara umum bukan berarti jelek, tetapi marketplace umum lebih cocok dengan masyarakat perkotaan yang lebih melek teknologi dan telah terhubung dengan uang digital dan institusi keuangan lainnya.